“Populorum Progressio” 23: “Bila ada orang memiliki kekayaan dunia ini, dan melihat saudaranya menderita kekurangan serta menutup hatinya bagi dia, bagaimana cintakasih Allah mau tinggal padanya?’ (1Yoh 3:17)

Senin, 30 April 2012

Cerita Mereka (2)


Ikustrasi

Bayar Rp 3,5 Juta, Gagal ke Malaysia

SURABAYA, KOMPAS.com – 

Kepolisian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggagalkan pengiriman calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan dipekerjakan ke Malaysia.

“Seorang pelaku berinisial SR (24), warga Batu Marmer, Pamekasan, Madura, disergap polisi, dan dilakukan pemeriksaan intensif,” kata Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Yuda Gustawan di Mapolres, Jalan Kalianget, Surabaya, Senin (24/1/2011) kemarin.

Menurut dia, polisi juga mengamankan lima calon TKI yang terdiri atas empat wanita dan seorang laki-laki. “SR kami tetapkan sebagai tersangka, sedangkan lima orang calon TKI hanya sebagai saksi, karena mereka korban. Saat ini masih kami lakukan pengembangan penyidikan dan memburu seorang tersangka lainnya yang berinisial SL,” katanya.

Cerita Mereka....



Terlalu banyak kisah dan cerita yang aku dapat dan baca saat aku browsing di internet maupun di media massa tentang perdagangan manusia ini.... Mungkin tidak akan pernah cukup media jika aku menuliskannya di laptop atau di buku tentang mereka....Mungkin juga tidak akan pernah berhenti keingintahukan tentang apa dan bagaimana mereka....

Yang aku bisa saat ini hanya mencoba memahami penderitaan mereka...

Berikut adalah sebagian kisah dan cerita mereka.....
Ilustrasi Internet

12 Tahun Jadi TKI, Ibuku Lumpuh Seumur Hidup

Aku sangat terpukul melihat kondisi ibu yang lumpuh saat pulang dari menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi bertahun-tahun. Tak hanya lumpuh, ibu tak lagi bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Kondisi ini membuat aku semakin merasa berdosa, karena dulu acap melawan ibu.
Anda pasti pernah mendengar pemulangan ribuan TKI dari Arab Saudi beberapa waktu lalu oleh pemerintah Indonesia. Salah satu satu dari TKI itu adalah ibuku. Dia memutuskan pergi ke Arab Saudi 12 tahun yang lalu ketika aku masih duduk di bangku SMP. Ibu terpaksa menjadi TKI setelah bercerai dengan ayah. Ayah tak mau lagi mengurusiku dan memberikan nafkah. Karena -itulah ibu memilih menjadi TKI agar aku bisa melanjutkan sekolah.