“Populorum Progressio” 23: “Bila ada orang memiliki kekayaan dunia ini, dan melihat saudaranya menderita kekurangan serta menutup hatinya bagi dia, bagaimana cintakasih Allah mau tinggal padanya?’ (1Yoh 3:17)

Kamis, 31 Mei 2012

Penghentian Praktik Perdagangan Manusia_2

PERNYATAAN UNTUK UMUM
Diterbitkan oleh
JARINGAN INTERNATIONAL PARA RELIGIUS
MELAWAN PERDAGANGAN ORANG
Untuk diterbitkan dengan segera                                                                        19 Oktober 2007      
                                                                                                                    Kota Vatikan
Pengantar
Pada pertemuan pertama tentang perdagangan manusia, para religius dari 26 negara dan semua benua berkumpul di Vatikan – Roma. Statistik menunjukkan bahwa ada 800 kongregasi dan lebih dari satu juta religious di dunia. Wakil-wakil dari kongregasi-kongregasi yang diutus ke konferensi tersebut bertekad untuk terlibat dalam menghapus perdagangan manusia yang merupakan bentuk perbudakan baru dengan melibatkan anggota dengan segala kemampuan yang ada. Berikut ini adalah pernyataan para religius kepada dunia.

Rabu, 30 Mei 2012

Penghentinan Praktik Perdagangan Manusia_1

Setiap tahun berjuta-juta manusia, khusus-nya perempuan dan anak diperdagangan dan dieksploitasi seperti barang dagangan yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Perdagangan manusia merupakan bentuk perbudakan manusia yang paling mengerikan di jaman moderen ini. Perbudakan itu merupakan tindakan yang jahat, yang harus diberantas dan dikikis habis dari muka bumi ini. Perdagangan manusia sungguh merendahkan martabat manusia dan tidak dapat ditolerir lagi.

Oleh karena itu, kita harus bekerjasama dengan setiap orang yang berkehendak baik, agar perdagangan manusia ini dapat sirna dan tidak ada di dunia yang dihuni oleh manusia ini. Kita sungguh prihatin atas banyaknya korban manusia, khususnya perempuan dan anak-anak, yang dengan mudahnya diperdagangkan seperti barang komoditi yang mendatangkan keuntungan secara ekonomis, tetapi merendahkan martabat manusia yang sehabis-habisnya.

Jejaring diantara mereka mereka yang peduli terhadap kejahatan kemanusiaan ini rasanya sudah tidak bisa ditunda lagi, saat ini sudah ratusan elemen masyarakat yang bekerja sama dan berkoordinasi dalam menanggulangi permasalahan ini.Gereja Katolik bersama komunitas komunitas didalamnya sepertinya juga tidak ingin berpangku tangan melihat dan merasakan ketidakadilan yang terjadi di dunia ini khususnya di negara Indonesia ini.  


PESAN SIDANG KWI 2008
PERIHAL PENGHENTIAN PRAKTIK-PRAKTIK PERDAGANGAN MANUSIA